Yonex Astrox 68 D

Yonex Astrox 68 D (D untuk Dominate) adalah raket entri yang cocok digunakan oleh pemain ganda spesialias lapangan belakang. Raket ini membantu pemain menghasilkan pukulan-pukulan smash yang tajam dan menghancurkan.

Astrox 68 D dipasangkan dengan Astrox 68 S yang ideal untuk pemain lapangan depan. Keduanya merupakan versi terjangkau dari Astrox 88 S dan Astrox 88 D yang pernah digunakan oleh Kevin Sanjaya Sukamuljo (kini Astrox 88 S Pro) dan Marcus Fernaldi Gideon (kini Astrox 88 D Pro).

Dikembangkan di Jepang dan dibuat di Taiwan, Astrox 68 D memiliki desain kosmetik yang identik dengan Astrox 88 D. Teknologi-teknologi yang diaplikasikan pada raket ini memungkinkan pemain untuk mengontrol drive dan menyerang lawan dengan peningkatan akselerasi, sudut yang lebih curam, dan kekuatan pada pukulan smash.

Spesifikasi Yonex Astrox 68 D

Yonex Astrox 68 D

  • Flex: Stiff
  • Frame: H.M. Graphite + Tungsten
  • Shaft: H.M. Graphite + Nanomesh Neo
  • Panjang: 675 mm +/- 2
  • Berat: 4U (sekitar 83 gram) | 3U (sekitar 88 gram)
  • Grip: G4, G5
  • Titik Keseimbangan: Head Heavy
  • Tarikan: 4U 20-28 lbs | 3U 21-29 lbs
  • Level: Advanced
  • Warna: Ruby Red
  • Dibuat di: Taiwan
  • Kisaran Harga: Rp 900.000

Cek harga di Shopee

Teknologi Yonex Astrox 68 D

Yonex Astrox 68 D

Berikut adalah beberapa teknologi yang diaplikasikan pada raket Yonex Astrox 68 D.

1. Aero+Box Frame

Teknologi ini menggabungkan nuansa pukulan yang solid dan ayunan yang cepat.

2. Isometric

Bentuk frame atau bingkai Isometric berbentuk persegi dirancang untuk menjaga senar vertikal pada panjang yang sama dan membuat senar horizontal menghasilkan ‘sweet spot’ yang diperluas ke segala arah. Sweet spot sendiri merupakan tempat di mana kombinasi faktor menghasilkan respons maksimal untuk jumlah usaha yang diberikan.

Sebagai informasi, Isometric adalah teknologi yang dikembangkan lebih dari 30 tahun yang lalu. Teknologi ini menjadi salah satu ciri khas raket Yonex yang berkualitas tinggi, yang memberikan kontrol yang lebih baik tanpa mengorbankan daya.

Menurut pengujian Yonex, desain Isometric disebutkan mampu meningkatkan sweet spot sebesar 7%. Dibandingkan dengan bingkai bundar konvensional, raket Isometric yang berbentuk persegi mampu menghasilkan sweet spot yang lebih besar dengan mengoptimalkan persimpangan string utama dan silang.

3. New Grommet Pattern

Astrox 68 D juga memiliki konstruksi lubang grommet single-pass yang menyediakan lebih banyak lubang grommet untuk pola penyenaran yang berkinerja lebih tinggi. Teknologi ini juga telah diaplikasikan ke sejumlah Yonex lainnya.

4. Rotational Generator System

Raket Yonex Astrox 68 D menerapkan teori penyeimbang di mana berat didistribusikan ke seluruh ujung pegangan, bingkai atas dan sambungan untuk kontrol maksimum. Transisi ke pukulan berikutnya dapat dilakukan dengan lancar dengan suksesi yang cepat.

5. Control Support Cap

Control Support Cap atau tutup penyangga kontrol menyediakan permukaan datar 88% lebih lebar dibandingkan raket biasa untuk pegangan yang lebih mudah, tindak lanjut yang cepat, dan kemampuan manuver yang paling tajam.

6. Build-in T-Joint

Dibentuk jauh ke dalam lapisan grafit tempat bingkai terhubung dengan poros, T-Joint Bawaan Yonex menciptakan bingkai satu bagian yang tahan lama dan berkekuatan tinggi yang bebas torsi.

Disclaimer

  • Kami tidak dapat menjamin bahwa informasi spesifikasi ini 100% benar. Baca lebih lanjut
  • Harga yang dipublikasikan di halaman ini dimaksudkan untuk digunakan sebagai informasi umum saja.
  • Beri kami kredit (tautan langsung ke halaman) ketika Anda merujuk dari halaman ini. Terima kasih
  • Raket apa yang cocok dengan Anda? Cek cara memilih raket bulu tangkis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Fill out this field
Fill out this field
Mohon masukan alamat email yang sah.
You need to agree with the terms to proceed

Raket Terkait