Yonex Astrox 38 D adalah versi entri dari seri raket Dominate Yonex, di bawah Astrox 68 D dan Astrox 88 D / D Pro. Sebagaimana diketahui, Astrox seri Dominate berfokus pada serangan melalui permainan di lapangan belakang.
Meskipun ada di level entri dengan harga yang terjangkau, Astrox 38 D tidak ditujukan bagi pemain pemula, melainkan untuk pemain tingkat lanjut atau mahir. Ini adalah tipe raket kaku berkepala berat, sehingga bisa menyebabkan cedera jika digunakan oleh pemain dengan teknik dan tenaga yang kurang.
Astrox 38 D dipasangkan dengan Astrox 38 S yang lebih ditujukan bagi pemain spesialias lapangan depan. Jika Anda pemain ganda sedang mencari raket murah dan menunjang permainan, Astrox 38 ini layak dipertimbangkan. Astrox 38 D untuk pemain belakang dan Astrox 38 S untuk pemain depan.
Spesifikasi Yonex Astrox 38 D
- Flex: Stiff
- Frame: Graphite / Tungsten
- Shaft: Graphite + Nanomesh Neo
- Panjang: 675 mm
- Berat: 4U (sekitar 83 gram)
- Grip: G5
- Keseimbangan: Head Heavy
- Tarikan: 20 – 28 lbs
- Level: Advanced
- Warna: Ruby Red
- Dibuat di: Tiongkok
- Harga: Rp 500 ribuan
Teknologi Yonex Astrox 38 D
Berikut adalah beberapa teknologi yang dibawa oleh raket Yonex Astrox 38 D.
1. Aero+Box Frame
Teknologi ini digunakan untuk meminimalkan hambatan udara dan menghasilkan ayunan yang lebih cepat. Hasilnya, kecepatan kepala raket dipercepat dan lebih banyak kecepatan serta tenaga ditransfer ke pukulan.
2. Isometric
Bentuk frame atau bingkai Isometric berbentuk persegi dirancang untuk menjaga senar vertikal pada panjang yang sama dan membuat senar horizontal menghasilkan ‘sweet spot’ yang diperluas ke segala arah. Sweet spot sendiri merupakan tempat di mana kombinasi faktor menghasilkan respons maksimal untuk jumlah usaha yang diberikan.
Sebagai informasi, Isometric adalah teknologi yang dikembangkan lebih dari 30 tahun yang lalu. Teknologi ini menjadi salah satu ciri khas raket Yonex yang berkualitas tinggi, yang memberikan kontrol yang lebih baik tanpa mengorbankan daya.
Menurut pengujian Yonex, desain Isometric disebutkan mampu meningkatkan sweet spot sebesar 7%. Dibandingkan dengan bingkai bundar konvensional, raket Isometrik yang berbentuk persegi mampu menghasilkan sweet spot yang lebih besar dengan mengoptimalkan persimpangan string utama dan silang.
3. New Grommet Pattern
Yonex Astrox 38 D juga memiliki konstruksi lubang grommet single-pass yang menyediakan lebih banyak lubang grommet untuk pola penyenaran yang berkinerja lebih tinggi. Teknologi ini juga telah diaplikasikan ke sejumlah Yonex lainnya.
4. Rotational Generator System
Rotational Generator System memungkinkan transisi tembakan yang lebih mulus dan lebih konsisten dengan menerapkan teori penyeimbang. Berkat teknologinya, bobotnya didistribusikan secara merata ke seluruh ujung bingkai, bagian atas rangka, dan sambungan untuk memastikan peningkatan kontrol besar-besaran.