Yonex Astrox 22 F adalah raket yang dirancang untuk pemain ofensif (tipe permainan menyerang) yang menginginkan raket berbobot ringan (sekitar 68 gram). Raket ini memiliki keseimbangan yang condong ke bagian kepala (head-heavy) dan poros yang kaku.
Poros kaku Astrox 22 F memastikan bahwa pemain memiliki kendali lebih besar atas kok dan oleh karena itu lebih akurat. Sementara itu, distibusi bobot di bagian atas raket membantu pemain meningkatkan smash mereka.
Sedangkan bobotnya yang sangat ringan membuatnya sangat mudah diatur, sehingga pergantian pukulan dapat dilakukan dengan cepat.
Astrox 22 F memiliki tiga saudara yang semuanya memiliki bobot yang sangat ringan. Mereka adalah Astrox 22, Astrox 22 LT, dan Astrox 22 RX.
Spesifikasi Yonex Astrox 22 F
- Tahun rilis: 2020
- Flex: Stiff
- Frame: HM Graphite + Nanometric DR + Tungsten
- Shaft: HM Graphite + Nanomesh Neo
- Panjang: 10 mm lebih panjang
- Berat: 2F (∼68 gram)
- Grip: G5, G6
- Keseimbangan: Head-heavy
- Tarikan: 20 – 28 lbs
- Warna: Black / Lime
- Level: Intermediate
- Dibuat di: Taiwan
- Harga: Rp 1,6 jutaan
Teknologi Yonex Astrox 22 F
1. Nanometric DR
Nanometric DR adalah bahan grafit karbon kelas premium revolusioner yang awalnya dikembangkan untuk penerbangan luar angkasa generasi berikutnya oleh Toray Industries, Inc.
Nanometric DR ini sangat tangguh sehingga memberikan kekuatan lentur yang lebih tinggi pada rangka raket. Raket dengan material ini menawarkan pegangan kok yang kokoh yang menciptakan tolakan maksimum.
2. Nanomesh Neo
Nanomesh Neo memperkuat rangka dan menambahkan lebih banyak fleksibilitas. Itu karena material ini adalah perekat yang mengikat serat grafit dengan resin untuk memastikan peningkatan kelenturan poros.
Oleh karena itu material ini membantu menghasilkan lebih banyak peningkatan transfer energi dan secara konsekuen memberikan lebih banyak daya. Selain itu, setelah benturan kok, rangka kembali ke posisi semula lebih cepat.
3. Isometric
Bentuk rangka Isometric berbentuk persegi dirancang untuk menjaga senar vertikal pada panjang yang sama dan membuat senar horizontal menghasilkan ‘sweet spot‘ yang diperluas ke segala arah. Sweet spot sendiri merupakan tempat di mana kombinasi faktor menghasilkan respons maksimal untuk jumlah usaha yang diberikan.
Sebagai informasi, Isometric adalah teknologi yang dikembangkan lebih dari 30 tahun yang lalu. Teknologi ini menjadi salah satu ciri khas raket Yonex yang berkualitas tinggi, yang memberikan kontrol yang lebih baik tanpa mengorbankan daya.
Menurut pengujian Yonex, desain Isometric disebutkan mampu meningkatkan sweet spot sebesar 7%. Dibandingkan dengan rangka bundar konvensional, raket Isometric yang berbentuk persegi mampu menghasilkan sweet spot yang lebih besar dengan mengoptimalkan persimpangan string utama dan silang.
4. Rotational Generator System
Rotational Generator System memungkinkan transisi tembakan yang lebih mulus dan lebih konsisten dengan menerapkan teori penyeimbang. Berkat teknologinya, bobotnya didistribusikan secara merata ke seluruh ujung rangka, bagian atas rangka, dan sambungan untuk memastikan peningkatan kontrol besar-besaran.
5. Aero+Box Frame
Teknologi ini digunakan untuk meminimalkan hambatan udara dan menghasilkan ayunan yang lebih cepat. Hasilnya, kecepatan kepala raket dipercepat dan lebih banyak kecepatan serta tenaga ditransfer ke pukulan.
6. Slim Shaft
Yonex Astrox 22 F menggunakan konsep Slim Shaft (secara harfiah berarti Poros Ramping) di mana poros raket dikembangkan dengan diameter yang dioptimalkan sehingga hambatan udara dapat diminimalkan dan kinerja raket secara keseluruhan dapat ditingkatkan.
7. Tungsten
Tungsten (W), juga disebut wolfram, unsur kimia, logam tahan api yang sangat kuat dari Golongan 6 (VIb) tabel periodik, digunakan dalam baja untuk meningkatkan kekerasan dan kekuatan dan dalam filamen lampu. Logam ini dikenal memiliki kekuatan tarik yang tinggi.
8. Control Support Cap
Control Support Cap memberikan permukaan datar 88% lebih luas dibandingkan dengan raket biasa. Hal itu bermanfaat untuk pegangan yang lebih mudah, tindak lanjut yang cepat dan kemampuan manuver paling tajam.
9. Built-in T-Joint
T-Joint yang ringan meningkatkan stabilitas kok pada senar, memaksimalkan daya dan kontrol.