Fakta Viktor Axelsen yang Menarik Diketahui

Viktor Axelsen adalah pemain bulu tangkis di sektor tunggal putra asal Denmark. Ia merupakan peraih medali emas Kejuaraan Dunia BWF 2017 di Glasgow, Skotlandia dan medali emas Olimpiade Tokyo 2020. Per Juni 2022, Axelsen menduduki peringkat satu dunia.

Axelsen dikenal sebagai pemain yang sangat agresif. Ia memiliki postur tinggi yang membuatnya mudah melakukan pukulan-pukulan smash yang mematikan. Kemampuan dan keterampilannya sangat hebat, sehingga mampu mendominasi persaingan di sektor tunggal putra utamanya sejak tahun 2021.

Ada banyak fakta menarik tentang Viktor Axelsen yang mungkin belum Anda ketahui. Berikut adalah beberapa di antaranya.

Debut sebagai pemain ganda

Axelsen memulai debutnya sebagai pemain senior bukan sebagai pemain tunggal, melainkan ganda. Itu terjadi pada tahun 2009 di turnamen Denmark Open saat usianya baru menginjak 15 tahun. Pasangannya saat itu bernama Steffan Rasmussen. Sayangnya Axelsen dan temannya kalah dalam babak kualifikasi dari rekan senegaranya Rasmus Nielsen dan Michael Them dalam pertandingan yang ketat, 21-16, 23-25, 19-21.

Dua bulan kemudian di turnamen Turkiye International, Axelsen bermain di sektor tunggal putra. Ia main dari babak kualifikasi dan memenangkan tiga pertandingan untuk masuk ke babak utama. Dan di babak utama Axelsen harus puas bermain hingga perempat final setelah kalah dari rekan senegaranya Kristian Nielsen.

Kalau dipikir-pikir, mungkin beruntung debut senior Axelsen dimulai dengan kekalahan, atau dia mungkin tidak mengejar jalur di tunggal putra bulu tangkis.

Persaingan dengan Momota sudah berlangsung lama

Kento Momota vs Viktor Axelsen_
Sumber: BWF

Persaingan antara Axelsen dan Momota, yang saat artikel ini ditulis merupakan pemain nomor dua dunia, tenyata sudah berlangsung sejak keduanya belum masuk ke turnamen senior BWF World Tour.

Baik Axelsen dan Momota berkompetisi di Kejuaraan Dunia Junior 2010, di Guadalajara, Meksiko. Momota tersingkir di babak ketiga sementara Axelsen berhasil menjadi juara di ajang paling bergengsi bagi pemain junior ini.

Pada turnamen yang sama, dalam kejuaraan beregu campuran yang dikenal sebagai Piala Suhandinata, Jepang mengalahkan Denmark 3-1 tetapi Axelsen yang saat itu berusia 16 tahun meraih satu-satunya poin untuk Denmark ketika ia mengalahkan pemain berusia Momota yang berusia 15 tahun dalam dua game langsung 21-8, 21-7.

Memasuki rangkaian turnamen senior BWF, Axelsen dan Momota sudah bertemu belasan kali. Namun Axelsen baru menang dua kali dari Momota, yaitu pada turnamen German Open 2014 dan yang terbaru di Denmark Open 2022 di final yang epik.

Axelsen bisa berbahasa Mandarin dan punya jutaan pengikut di Weibo

Axelsen bisa dikatakan sebagai pemain yang punya visi yang bagus. Ia tahu bulu tangkis sangat populer di China dan karenanya ia mungkin ingin lebih dekat dengan fans di negara itu dengan belajar bahasa Mandarin. Bahkan ia sudah memiliki nama China-nya, yaitu Ansailong.

Hingga saat ini Axelsen punya jutaan pengikut lintas platform. Uniknya media sosial Axelsen yang paling banyak pengikutnya bukan Instagram atau Facebook, tetapi Weibo! Ya, di media sosial China tersebut Axelsen diikuti oleh lebih dari satu juta pengguna!

Sumber

Postingan Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Fill out this field
Fill out this field
Mohon masukan alamat email yang sah.
You need to agree with the terms to proceed