Carolina Marin adalah seorang pemain bulutangkis terbaik dari Spanyol dan salah satu yang terbaik di dunia. Walaupun olahraga tepok bulu tidak populer di negaranya, Marin berhasil mengenalkan olahraga itu kepada masyarakat Spanyol, khususnya Huelva kota kelahiran Marin.

Marin tidak mengikuti turnamen akhir tahun BWF World Tour Finals 2018 di Guangzhou karena cedera. Meski begitu di tahun yang sama dia berhasil membawa pulang beberapa titel juara di berbagai kejuaraan prestisius. Salah satunya adalah medali emas Kejuaraan Dunia BWF 2018 di Nanjing, Tiongkok.
Ingin tahu lebih mengenai sosok Carolina Marin ini? Ayo segera cek saja fakta-fakta menarik tentang dirinya yang akan dikupas di bawah ini.
1. Peraih Titel Juara Dunia Terbanyak
Carolina Marin adalah pebulutangkis tunggal putri pertama yang meraih titel juara dunia sebanyak tiga kali. Gelar yang pertama diraih tahun 2014 di Copenhagen, Denmark, yang kedua tahun 2015 di Jakarta, Indonesia, dan yang ketiga tahun 2018 di Nanjing, Tiongkok.
Di final Kejuaraan Dunia BWF, Marin mengalahkan dua wakil India dan satu wakil China. Kedua wakil India yaitu Saina Nehwal di Jakarta (21–16, 21–19) dan Pusarla V. Sindhu di Nanjing (21–19, 21–10). Sedangkan wakil China yang bernama Li Xuerui harus ditundukan dengan rubber game di Copenhagen (17–21, 21–17, 21–18).
Pada saat mendapatkan medali emas pertamanya, Marin masih berusia 21 tahun dan menjadi juara dunia termuda dari benua Eropa. Selain itu, dia adalah tunggal putri Eropa ketiga setelah Lene Køppen (1977) dan Camilla Martin (1999) – keduanya dari Denmark – yang meraih gelar BWF World Championship.
2. Jumlah Gelar Carolina Marin
Gelar pertama Marin di kelas junior adalah runner-up di Kejuaraan Bulutangkis Junior Eropa pada tahun 2009. Saat itu dia harus kalah rubber game dari wakil Denmark Anne Hald dengan skor 21–18, 10–21, 10–21.
Di tahun yang sama dia mengikuti Kejuaraan Bulutangkis Eropa U17 Medvode, Slovenia. Dia berhasil melaju ke babak final dan mengalahkan wakil dari Turki Neslihan Yiğit dengan skor telak 21–9, 21–3. Dua tahun kemudian Marin berhasil menjadi juara junior di Eropa setelah menundukan wakil senegaranya Beatriz Corrales.
Gelar senior pertama Marin di kejuaraan internasional adalah runner-up di Cyprus International. Di final dia harus mengakui keunggulan wakil dari Slovenia Špela Silvester dengan pertandingan ketat 21–23, 21–23. Di tahun yang sama pula dia meraih kemenangan atas Rachel van Cutsen dari Belanda di Irish International.
Hingga saat ini Marin berhasil mengoleksi puluhan medali dari berbagai turnamen dunia yang ia ikuti. Medali tertinggi tentu saja adalah emas Olimpiade Musim Panas Rio 2016. Lalu berapa sih total gelar atau medali Carolina Marin?
Hingga musim pertandingan tahun 2018 berakhir, Carolina Marin berhasil mengumpulkan 41 medali yang terdiri dari 28 medali emas dan 13 medali perak. Marin juga mungkin berhasil memenangkan banyak medali perunggu, hanya saja dalam turnamen-turnamen BWF yang dihitung adalah juara satu dan dua saja.
3. Suka Dansa
Sebelum Carolina Marin menjadi pemain bulutangkis terkenal seperti saat ini, dia suka menari dan bercita-cita ingin menjadi seorang Penari Flamenco. Flamenco sendiri adalah sebuah bentuk seni dari Spanyol yang terdiri dari tiga komposisi utama, yaitu bermain gitar (“guitarra”), bernyanyi (“cante”), dan menari (“baile”).
4. Saingan Terberat
Marin mulai bermain bulutangkis pada usia delapan tahun saat temannya menawarkan dia untuk bermain olahraga barunya itu. Menurutnya yang menjadi saingan terberat di lapangan adalah Pusarla V. Shindu yang merupakan pebulutangkis wanita nomor satu dari India.
5. Tato
Saat tersingkir di babak penyisihan grup Olimpiade Musim Panas London 2012, Marin membuat tato Cincin Olimpiade di pergelangan tangannya. Hal itu dilakukan agar dia termotivasi dan terinspirasi untuk memenangkan Olimpiade selanjutnya. Dan seperti yang kita tahu, Marin berhasil menjadi juara Olimpiade Musim Panas Rio 2016!
Marin menjadi pebulutangkis wanita tunggal Eropa pertama yang memenangkan medali tersebut. Di final dia mengalahkan saingan terberatnya. Marin juga masih termotivasi untuk kembali memenangkan medali emas Olimpiade Musim Panas Tokyo 2020.
6. Rafael Nadal
Walaupun Marin seorang pemain bulutangkis, dia tidak memiliki seorang pun idola di olahraga tersebut. Akan tetapi, Marin sangat mengidolakan pemain tenis terkenal dari negaranya yang bernama Rafael Nadal. Marin bahkan mengatakan ingin sekali makan malam bersama Nadal.
Marin juga percaya kalau dia dan Nadal memiliki karakteristik yang sama, yaitu akan mati-matian mendapatkan poin saat bertanding di lapangan. For your information, tenis adalah salah satu olahraga terpopuler di Spanyol setelah sepakbola.
7. La Liga
Sebagai salah satu pemain bulutangkis wanita terbaik dunia, Carolina Marin dipercaya untuk menjadi brand ambassador LaLiga untuk mempromosikan liga sepak bola negaranya itu ke negara-negara lain, khususnya di benua Asia di mana olahraga bulutangkis sangat populer.
Pemain sepak bola favorit Marin adalah Andres Iniesta dari Spanyol, namun dia berpikir kalau pemain sepak bola terbaik di dunia adalah Lionel Messi.
8. Naik Gunung
Marin memiliki beberapa hobi seperti memasak, shopping, nonton film, dan pergi naik gunung. Selain itu, binatang yang disukai Marin adalah kuda, namun pelatihnya tidak mengizinkan Marin untuk menunggang kuda. Dia juga adalah seorang pecinta anjing.
Nah, itulah beberapa fakta Carolina Marin yang menarik diketahui, khususnya oleh pecinta bulutangkis. Meski berasal dari negara di mana bulutangkis tidak dianggap dan populer, namun Marin berhasil menjadi pemain tepok bulu top dunia dan sukses menjuarai kejuaraan-kejuaraan bulutangkis elit dunia.
Semoga dia bisa menjadi inspirasi pemain tepok bulu Indonesia dan dunia. Apa yang bisa kita pelajari dari Carolina Marin adalah tetap semangat, bekerja keras, dan tidak mudah putus asa.